Membuat Studio Foto Sendiri Untuk Toko Online

Rabu, 26 November 2014

Bila anda memiliki toko online atau memiliki produk sendiri yang ingin dipasarkan secara online tentu anda harus memajang foto produk tersebut. Terkadang foto tersebut harus hasil jepretan sendiri sedang fasilitas yang dimiliki hanya kamera standar handphone. Kualitas foto dapat meningkatkan pada penjualan karena secara visual mempengaruhi keputusan untuk membeli, untuk mendapatkan foto dengan kualitas baik bisa didapat dengan sedikit usaha dan kamera yang ada.

Usaha yang diperlukan adalah membuat studio mini karya anda sendiri.  Diambil dari sebuah blog belajar foto digital kita akan belajar memotret benda benda atau istilahnya STILL LIFE PHOTOGRAPHY tentunya anda mempunyai bayangan harus memiliki meja khusus untuk pemotretan still life, studio yang memadai, peralatan yang canggih dan sebagainya yang tentunya akan menguras kantong anda.

sebenarnya hal tersebut dapat disiasati dengan peralatan sederhana buatan anda sendiri, dan hasilnya tidak kalah dengan studio profesional. kunci utama adalah kemauan belajar.

ok bagaimana membuat studio mini buatan sendiri ? yang perlu anda persiapkan adalah :

1. satu buah kardus, dengan ukuran sekitar 40x40cm (kurang lebih rp 1.000)

2. dua buah lampu belajar (kurang lebih 25.000)

3. sebuah kertas manila (kurang lebih rp 1000)

4. kertas kalkir (kurang lebih rp 2500)

5. lem kertas atau lakban

kalau dihitung hitung sekitar 30 ribuan, murah ya ?

cara membuatnya

1. Potong bagian dalam dari sisi sisi kardus sehingga berlubang. 2. Tutup lubang tadi dengan kertas kalkir yang sudah disesuaikan. 3. Gunakan lem untuk menempel kertas kalkir dengan kardus. 3. Letakan lampu belajar pada dua sisi kardus. 4. Pasang kertas manila dibagian dalam kardus yang berfungsi sebagai background.

hasilnya seperti foto dibawah ini

kemudian teknik memotret :

1. atur benda yang akan anda foto, ingat komposisi dan peletakan benda akan menentukan hasil anda

2. kalau anda menggunakan kamera SLR setting white balance untuk cahaya neon. kalau anda memakai kamera compact, setting tanpa blitz, kalau ada white balance juga disetting

3. jadilah karya anda selamat mencoba

Sumber : www.belajarfotodigital.wordpress.com

Mengatur Agenda Mompreuner Part 1

Sabtu, 15 November 2014


Menjadi ibu rumah tangga sekaligus menjalankan bisnis di rumah sering dianggap sangat memberikan keleluasaan dalam waktu, tapi dalam prakteknya semua perlu pengaturan dan perencanaan bila tidak ingin terjebak dalam kekacauan. Bila anda salah dalam mengelola waktu dalam berbisnis otomatis rumah anda dan keluarga anda akan terkena dampaknya alih alih memiliki waktu leluasa malah menjadi bomerang buat anda. Maka sebagai seorang mompreneur anda harus cerdas dan kreatif mengelola waktu dan kehidupan anda dengan menerapkan 7 dasar perencanaan waktu mompreneur di bawah ini

Pelajaran 1 Dari kekacauan menjadi keteraturan

Langkah 1 bersihkan pikiran anda dan ciptakan ruang
Kerjakan membuang sampah pikiran, tulis semua hal yang harus anda lakukan pada selembar kertas atau agenda tulis juga kegiatan yang bisa mendekatkan anda pada impian. tulis juga ketika anda memiliki banyak ide ini hamya butuh waktu 15 menit untuk membersihkan pikiran anda.

Pelajaran 2 Prioritas anda minggu ini

Langkah 2 Tulis di agenda anda apakah ada kejadian penting seperti
1. Janji penting misalnya dengan dokter atau bidan
2. Kegiatan seperti jadwal kunjugan di sekolah
3. Proyek bisnis baru yang harus dimuai
4. Training atau seminar yang sudah mendaftaran diri
Targetnya adalah untuk mendapatkan perspektif sepadat apa kegiatan minggu ini.

Pelajaran 3 Alat produktivitas sehari hari

Kadang anda merasa tidak memenuhi tujuan hari ini alasannya adalah karena anda tidak menjelaskan apa da kapan yang ingin dicapai. Maka target anda haruslah dijelaskan dengan SMARTER yaitu :

 S    =    Specific (clear, concise, tangible)
 M  =    Measurable (volume, time, dollars)
 A   =    Actionable (you can do something to actually make it happen)
 R   =    Realistic (relevant, willingness to achieve the goal)
 T   =    Timed (time framed, deadlines, commitment to)
 E   =    Enthusiastic (energetic attitude, positive energy)
 R  =    Reward (celebrate and acknowledge every major milestone)

Jadi buatlah to do list anda dalam dua kolom pertama apa yang disebut planning dan kolom kedua kapan yang disebut schedulling.

Langkah 3 Atur hari anda yang produktif dalam 5 menit Dengan petunjuk diatas buatlah to do list anda yang terencana dan terjadwal

Pelajaran 4 Alat yag disebut Schedule

Pelajaran ke 4 akan kita bahas di part 2 sementara itu silahkan praktekan dalam keseharian lebih baik anda memulainya di hari senin agar lebih mudah atau lebih baik anda memulainya sekarang juga...   

Pelajaran Wirausaha dari Film Jiro Dreams of Sushi - Trailer

Minggu, 09 November 2014
Jika Anda ingin tahu apa yang diperlukan untuk membangun bisnis yang besar, tonton film yang berjudul Jiro Dreams Of Sushi yang bisa Anda lihat di sini. Film ini memiliki banyak pelajaran wirausaha untuk Anda.

Dalam film dokumentasi yang menakjubkan ini, sutradara David Gelb melihat fakta dibalik layar kesuksesan restoran sushi milik Jiro Onoyang mendapat tiga bintang Michelin. Restoran Jiro memang memasuki tahap
kemajuan, contohnya saja, mendapatkan hingga lebih dari $300 untuk dua puluh ekor ikan mentah. Terlebih lagi, penggemar restoran Jiro semakinbertambah banyak dari waktu ke waktu. Jadi, apa yang membuat restoran Jiro begitu luar biasa?

Ini semua tentang orang-orang di baliknya.

Seperti apa yang digambarkan dari film tersebut, Jiro Ono adalah seseorang yang begitu terobsesi untuk membuat sushi sempurna layaknya yang selalu ia impikan dalam tidurnya. Ia sudah membuat sushi hingga
delapan dekade lamanya, namun Jiro belum juga puas dengan kesuksesanyang sudah ia genggam. Ini terjadi karena ia adalah orang yang perfeksionis. Prinsip kerjanya adalah datang paling pagi dan pulang paling terlambat. Ia berhati-hati dalam mengelola setiap aspek restoran sushi miliknya. Dan yang menjadi utama, ia selalu mencari cara agar restorannya, Sukiyabashi Jiro, semakin lebih baik.

Sepanjang obsesinya ini, Jiro sudah mempekerjakan orang-orang ahli untuk bekerja bersamannya. Seperti tradisi di Jepang, anak lelaki tertua Jiro, Yoshikazu, akan mengambil alih restoran darinya ketika Jiro
pensiun. Yoshikazu sudah belajar banyak dari ayahnya hingga lebih darisetengah abad lamanya, hingga hal-hal hal yang dituntut ayahnya dalambekerja. Ayahnya adalah mentor baginya yang cukup keras sekaligus
efektif baginya, selain itu, Yoshikazu juga belajar dari staf-stafnyayang sudah lama bekerja di restoran. Jiro Ono memang memiliki ekspetasi yang begitu besar bagi para pekerjanya dan akan dengan cepat memecat
mereka jika mereka tidak memenuhi standarisasi restoran. Tapi ketegasannya itu justru menghasilkan orang-orang yang bangga karena bisa menjadi bagian dari restoran unik itu.

Sama pentingnya dengan Jiro dan timnya, Sukiyabashi Jiro tidak bisa berkembang tanpa beberapa mitra yang sama obsesifnya. Ini bisa terjadi karena Jiro terlalu banyak menuntut kualitas terbaik dari para pemasok
di seluruh Jepang. Agen tuna Jiro adalah orang yang dipaksa untuk menyediakan tuna yang memenuhi standar restoran setiap harinya. Pemasok beras Jiro mempunyai kebanggaan akan produknya sendiri, dan mengatakan tidak ada koki yang pantas untuk beras terbaiknya. Pemasok udang Jiro juga sering kali tak punya udang untuk dijual pada Jiro karena ia tak memiliki udang yang sesuai dengan harapan Jiro. Begitu terus-menerus dalam waktu lama. Selama beberapa dekade, Jiro telah menempa hubungan dengan para pemasok dan agen bahwa mereka akan menjadi bagian dari timnya. Dan, hasilnya Jiro bisa mengandalkan pemasok dan agen tersebut untuk mempertahankan standar yang sangat tinggi itu.

Perlu diakui, startup-startup teknologi atau toko online tentu sangat jauh bidangnya jika dikaitkan dengan sebuah restoran sushi. Tapi, para wirausaha bisa mempelajari banyak hal dari Jiro. Wirausahawan-wirausahawan besar seperti Jiro adalah kuncinya. Mereka menetapkan standar untuk diri mereka sendiri dan orang-orang yang bekerja untuk mereka. Mereka dikelilingi oleh orang-orang yang berbakat di bidangnya. Dan mereka membangun relasi yang erat dengan rekan yang penting, memperlakukan mereka seperti anggota tim. Tak peduli jika itu adalah restoran sushi berkualitas 9-seat ataupun perusahaan online yang
bernilai jutaan, pada akhirnya, kesuksesan dan kegagalan akan ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja dan terlibat di dalamnya. Jika itu terjadi pada bisnis Anda, Anda tak akan bisa berkompromi. Mau
istirahat? Jiro sepertinya tak mengenal kata itu dalam kamus hidupnya.

Sumber: http://startupbisnis.com/you-must-fall-in-love-with-your-work-pelajaran-wirausaha-dari-film-jiro-dreams-of-sushi/

Tips Mengelola Keuangan Keluarga: CashFlow

Jumat, 07 November 2014
Cashflow catatan keuangan saya saya pahami sebagai aliran keluar masuk uang secara umum.. Kita dapat memanfaatkannya untuk memantau kondisi keuangan kita.. Catatan mengenai cashflow sebaiknya dipisahkan dengan catatan transaksional/detail rutin bulanan. Untuk memudahkan pembacaan (terutama orang awam non akuntansi), lebih baik cashflow berisi rekapitulasi saja seperti contoh di bawah ini..



Contoh cashflow sederhana
Silahkan merinci untuk poin dengan banyak transaksi pada halaman/sheet lain. Contoh: poin “Transaksi bulan x” dapat dijabarkan ke dalam halaman “Catatan pengeluaran bulanan”.. Untuk memanfaatkan pencatatan mengenai cashflow dalam manajemen keuangan keluarga/pribadi, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut:
  • semua poin yang tertera pada kolom Cash-In dan Cash-Out sudah terdefinisi sejak awal (telah dianggarkan)
  • saldo/balance bukanlah acuan sisa uang yang dapat dipergunakan sesuka hati
  • adanya pemasukan tambahan pada kolom Cash-In tidak dianggap sebagai tambahan uang belanja bulan itu
  • hal yang dicatat pada cashflow adalah dana likuid/cair/lancar yang siap pakai, baik tunai maupun transfer
Jika ingin pencatatan yang lebih advance dalam melihat kondisi keuangan keluarga/pribadi, sepengalaman saya, lebih baik menggunakan Neraca (balance sheet).. pencatatan pada neraca bermanfaat agar:
  • terlihat seluruh kondisi harta dan kewajiban kita, baik berupa dana lancar maupun dana tidak lancar (deposito, emas, reksadana)..
  • terlihat seluruh bentuk kewajiban yang harus dibayarkan
  • terlihat kesesuaian anggaran dengan realisasinya
  • pemasukan dan pengeluaran tiba-tiba dapat ditangani sehingga tidak keluar dari jalur dan perencanaan keuangan yang telah dibuat

    Contoh neraca (balance sheet)
Demikian dulu penjelasan dari saya mengenai cashflow..
sumber:http://amaliarahmah.wordpress.com/2010/02/28/tips-mengelola-keuangan-pribadi-cashflow/