Tips Mengelola Keuangan Keluarga: CashFlow

Jumat, 07 November 2014
Cashflow catatan keuangan saya saya pahami sebagai aliran keluar masuk uang secara umum.. Kita dapat memanfaatkannya untuk memantau kondisi keuangan kita.. Catatan mengenai cashflow sebaiknya dipisahkan dengan catatan transaksional/detail rutin bulanan. Untuk memudahkan pembacaan (terutama orang awam non akuntansi), lebih baik cashflow berisi rekapitulasi saja seperti contoh di bawah ini..



Contoh cashflow sederhana
Silahkan merinci untuk poin dengan banyak transaksi pada halaman/sheet lain. Contoh: poin “Transaksi bulan x” dapat dijabarkan ke dalam halaman “Catatan pengeluaran bulanan”.. Untuk memanfaatkan pencatatan mengenai cashflow dalam manajemen keuangan keluarga/pribadi, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut:
  • semua poin yang tertera pada kolom Cash-In dan Cash-Out sudah terdefinisi sejak awal (telah dianggarkan)
  • saldo/balance bukanlah acuan sisa uang yang dapat dipergunakan sesuka hati
  • adanya pemasukan tambahan pada kolom Cash-In tidak dianggap sebagai tambahan uang belanja bulan itu
  • hal yang dicatat pada cashflow adalah dana likuid/cair/lancar yang siap pakai, baik tunai maupun transfer
Jika ingin pencatatan yang lebih advance dalam melihat kondisi keuangan keluarga/pribadi, sepengalaman saya, lebih baik menggunakan Neraca (balance sheet).. pencatatan pada neraca bermanfaat agar:
  • terlihat seluruh kondisi harta dan kewajiban kita, baik berupa dana lancar maupun dana tidak lancar (deposito, emas, reksadana)..
  • terlihat seluruh bentuk kewajiban yang harus dibayarkan
  • terlihat kesesuaian anggaran dengan realisasinya
  • pemasukan dan pengeluaran tiba-tiba dapat ditangani sehingga tidak keluar dari jalur dan perencanaan keuangan yang telah dibuat

    Contoh neraca (balance sheet)
Demikian dulu penjelasan dari saya mengenai cashflow..
sumber:http://amaliarahmah.wordpress.com/2010/02/28/tips-mengelola-keuangan-pribadi-cashflow/