Pelajaran Wirausaha dari Film Jiro Dreams of Sushi - Trailer

Minggu, 09 November 2014
Jika Anda ingin tahu apa yang diperlukan untuk membangun bisnis yang besar, tonton film yang berjudul Jiro Dreams Of Sushi yang bisa Anda lihat di sini. Film ini memiliki banyak pelajaran wirausaha untuk Anda.

Dalam film dokumentasi yang menakjubkan ini, sutradara David Gelb melihat fakta dibalik layar kesuksesan restoran sushi milik Jiro Onoyang mendapat tiga bintang Michelin. Restoran Jiro memang memasuki tahap
kemajuan, contohnya saja, mendapatkan hingga lebih dari $300 untuk dua puluh ekor ikan mentah. Terlebih lagi, penggemar restoran Jiro semakinbertambah banyak dari waktu ke waktu. Jadi, apa yang membuat restoran Jiro begitu luar biasa?

Ini semua tentang orang-orang di baliknya.

Seperti apa yang digambarkan dari film tersebut, Jiro Ono adalah seseorang yang begitu terobsesi untuk membuat sushi sempurna layaknya yang selalu ia impikan dalam tidurnya. Ia sudah membuat sushi hingga
delapan dekade lamanya, namun Jiro belum juga puas dengan kesuksesanyang sudah ia genggam. Ini terjadi karena ia adalah orang yang perfeksionis. Prinsip kerjanya adalah datang paling pagi dan pulang paling terlambat. Ia berhati-hati dalam mengelola setiap aspek restoran sushi miliknya. Dan yang menjadi utama, ia selalu mencari cara agar restorannya, Sukiyabashi Jiro, semakin lebih baik.

Sepanjang obsesinya ini, Jiro sudah mempekerjakan orang-orang ahli untuk bekerja bersamannya. Seperti tradisi di Jepang, anak lelaki tertua Jiro, Yoshikazu, akan mengambil alih restoran darinya ketika Jiro
pensiun. Yoshikazu sudah belajar banyak dari ayahnya hingga lebih darisetengah abad lamanya, hingga hal-hal hal yang dituntut ayahnya dalambekerja. Ayahnya adalah mentor baginya yang cukup keras sekaligus
efektif baginya, selain itu, Yoshikazu juga belajar dari staf-stafnyayang sudah lama bekerja di restoran. Jiro Ono memang memiliki ekspetasi yang begitu besar bagi para pekerjanya dan akan dengan cepat memecat
mereka jika mereka tidak memenuhi standarisasi restoran. Tapi ketegasannya itu justru menghasilkan orang-orang yang bangga karena bisa menjadi bagian dari restoran unik itu.

Sama pentingnya dengan Jiro dan timnya, Sukiyabashi Jiro tidak bisa berkembang tanpa beberapa mitra yang sama obsesifnya. Ini bisa terjadi karena Jiro terlalu banyak menuntut kualitas terbaik dari para pemasok
di seluruh Jepang. Agen tuna Jiro adalah orang yang dipaksa untuk menyediakan tuna yang memenuhi standar restoran setiap harinya. Pemasok beras Jiro mempunyai kebanggaan akan produknya sendiri, dan mengatakan tidak ada koki yang pantas untuk beras terbaiknya. Pemasok udang Jiro juga sering kali tak punya udang untuk dijual pada Jiro karena ia tak memiliki udang yang sesuai dengan harapan Jiro. Begitu terus-menerus dalam waktu lama. Selama beberapa dekade, Jiro telah menempa hubungan dengan para pemasok dan agen bahwa mereka akan menjadi bagian dari timnya. Dan, hasilnya Jiro bisa mengandalkan pemasok dan agen tersebut untuk mempertahankan standar yang sangat tinggi itu.

Perlu diakui, startup-startup teknologi atau toko online tentu sangat jauh bidangnya jika dikaitkan dengan sebuah restoran sushi. Tapi, para wirausaha bisa mempelajari banyak hal dari Jiro. Wirausahawan-wirausahawan besar seperti Jiro adalah kuncinya. Mereka menetapkan standar untuk diri mereka sendiri dan orang-orang yang bekerja untuk mereka. Mereka dikelilingi oleh orang-orang yang berbakat di bidangnya. Dan mereka membangun relasi yang erat dengan rekan yang penting, memperlakukan mereka seperti anggota tim. Tak peduli jika itu adalah restoran sushi berkualitas 9-seat ataupun perusahaan online yang
bernilai jutaan, pada akhirnya, kesuksesan dan kegagalan akan ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja dan terlibat di dalamnya. Jika itu terjadi pada bisnis Anda, Anda tak akan bisa berkompromi. Mau
istirahat? Jiro sepertinya tak mengenal kata itu dalam kamus hidupnya.

Sumber: http://startupbisnis.com/you-must-fall-in-love-with-your-work-pelajaran-wirausaha-dari-film-jiro-dreams-of-sushi/